Tips Ridho Dengan Takdir Allah

seorang laki-laki dari Bani Sulaim, ia menuturkan bahwa Rasulullah Saw. Bersabda “Sesungguhnya Allah Swt menguji hamba-Nya dengan apa yang diberikan kepadanya; jika ia ridha atas apa yang Allah bagikan kepadanya, niscaya ia akan diberikan barakah dan diperlukannya; sebaliknya bila ia tidak ridha, niscaya Dia tidak sudi memberi barokah kepadanya dan tidak (mau) menambahkan atas apa yang telah dia tentukan untuknya.”(riwayat Imam Ahmad, Imam Baihaqi)

Hadits Qudsi diatas adalah gambaran sederhana tentang bagaimana seorang muslim untuk senantiasa bersyukur, ridha, serta merasa cukup atas segala nikmat yang dikaruniakan oleh Allah swt. Kesyukuran yang bukan dari perkataan semata, melainkan dari segala aspek tingkah laku, tutur kata, dan memanfaatkannya untuk mendekatkan diri kepada Allah swt.

Sebab dan akibat dalam kehidupan ini adalah suatu hal yang sudah lumrah dipahami. Namun jangan sampai seorang muslim menganggap sepele dengan akibat dari ketidaksyukuran ini. Sudah jelas Allah memberikan gambaran dalam Qs. Ibrahim: 07  yang berbunyi, “Jika kalian bersyukur atas nikmat Ku niscaya akan Aku tambahkan nikmat itu, tetapi jika kalian ingkar atas segala nikmat yang Ku berikan niscaya azab Ku sangatlah pedih.”( Qs. Ibrahim: 07)

Dan ketika seseorang ingin mengaplikasikan bentuk kesyukuran hendaklah juga diluruskan niatnya. Jangan sampai kebaikan itu berakhir dengan sia-sia belaka disebabkan dari niat yang tidak ikhlas dalam beramal, atau beramaal hanya untuk dikatakan sebagai ahli sedekah, infak maupun dermawan. Jika demikian maka hanya kerugianlah yang di torehkan. Rasulullah menegaskan bahwa. Dari Umamah r.a bahwa Rasulullah saw bersabda “Sesungguhnya Allah tidak akan menerima sedikitpun amal (seseorang) hamba, kecuali yang diikhlaskan untuk-Nya dan dimaksudkan untuk bertemu dengan Allah swt.” (Hasan: riwayat Imam Nasa’i. Sahibul jami’no:1856)

Sebagian ulama mengatakan bahwa virus dari sikap tidak ridho ini kerap kali menyerang penduduk bumi (manusia), sebagian mereka menganggap remeh bagian dirinya, menganggapnya kecil, dan menganggapnya tidak baik. Sebaliknya justru memandang sangat berharga apa yang ada ditangan oranglain, menganggapnya banyak, memandangnya baik sehingga ia berpacu terus dengan semangat mencari tambahan. Usia dan kekuatan fisiknya habis ditelan ambisi memperkaya diri. Ia tampak tua karena selalu gelisah dan terlalu payah. Badannya kelihatan letih, raut wajahnya tampak berubah, lembaran catatan amalnya tertulis banyak dosa disebabkan dipaksa berusaha menuntut sesuatu yang bukan menjadi bagiannya. Padahal ia tidak bakal meraih apapun, kecuali yang memng menjadi bagiannya. Akhirnya ia meninggal dunia dalam keadaan bangkrut, karena tidak pandai bersyukur dan karena tidak mendapatkan apa yang dimauinya.

Oleh karena itu hendaklah kita mencoba menerapkan sikap ridho dalam kehidupan sehari-hari. Mencoba untuk banyak-banyak bersyukur dengan nikmat yang masih ada sampai saat ini. Nimat yang diberikan oleh Allah swt pun adalah cobaan yang harus dihadapi oleh ummat manusia, jika kita berhasil menggunakan nikmat itu dengan baik maka dengan kenikmatan itulah yang akan menghantarkan kita menuju kepada kemuliaan disisi Allah swt. Namun sebaliknya jika kita terlena dan tenggelam dalam keingkaran dan takabbur atas nikmat-Nya maka akibatnya nikmat itulah yang akan menjadikan kita hina di hadapan Allah swt . Dan disisi Allah hanya penyesalan dan kehinaan yang didapatkan.

Kenikmatan yang ada di dunia ini akan sirna jika nyawa sudah tiada. Dan hanya banyak bersyukurlah yang dapat meringankan kita tatkala dimintai pertanggungjawaban dihadapan Allah swt.

Himpitan pertama di dalam kubur akan membuat kamu lupa akan semua kenikmatan yang p ernah kamu rasakan di dunia ini. (Imam Syafi’i)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Tips Ridho Dengan Takdir Allah"

Posting Komentar