Karena Rencana Allah Pasti Indah

Kita tahu sebatas mana kemapuan kita miliki untuk mendapatkan sesuatu, sehingga kita harus berusaha untuk  mendapatkan apa yang kita harapkan. Hingga apa yang kita dapatkan lebih memiliki arti dan makna dalam kehidupan ini. Sebagaimana Allah SWT berfirman, “Sesungguhnya Allah tidak mengubah suatu kaum sehingga mengubah bkeadaan yang ada pada diri mereka sendiri,” (QS Ar-Rad: 11). Tetap optimis dan selalu bersikap husnudzon kepada Allah akan membuat hidup kita nyaman. Hidup ini terlalu singkat jika harus disikapi dengan kecewa terhadap ketentuan Allah.

Dalam ayat di atas, bahwa kita tidak dengan mudah mendapatkan sesuatu yang kita inginkan tetapi harus dengan kerja keras usah sendiri. Kita merasa apa yang kita raih sanggat berharga karena mencapainya dengan usaha sendiri. Jangan sampai kita menganggap semua hal kita dapatkan adalah hasil upaya kita sendiri sehingga kita melupakan campur tangan Allah SWT. Coba bayangkan jika kita memperoleh semuanya cukup dengan menadahkan tangan, berbeda kan?

Umar bin Khattab, berkata, “Ya Allah, aku tahu, emas dan perak tidak akan turun seketika dari langit dalam bentuk hujan. Ia harus dijemput dengan kerja keras. Aku lihat seorang laki-laki yang membuatku terkesaan, maka aku bertanya, ‘Apakah dia mempunyai pekerjaan (bagaimana ia bisa mendapatkan uang)?’ Maka jika mereka berkata tidak, kemudian dia jatuh dari mataku (dan aku tidak menghormatinya).”

Dari penggalan kisah tersebut, menggambarkan bahwa kita harus berusaha untuk mendapatkan sesuatu karena rezeki yang Allah berikan tidak langsung ada, tetapi melalui perantara. Dan jangan sampai kita terlibat dalam sebuah lubang, di mana kita menganggap bahwa uang atau rezeki materi adalah segalanya.

Sebagaimana sabda Rasulullah SAW, “Uang ini hijau dan enak, maka seseorang yang mengambilnya dengan hati yang dermawan (hatinya tidak silau pada uang itu), niscaya ia akan diberkahi dengan uang itu. Ketahuilah tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah,” (HR Al-Bukhari).

Allah yang Maha Kuasa, yang benar-benar total sepenuhnya berkuasa atas segala hal, dan tidak pernah dimintai pertanggungjawaban. Allah Maha Adil, jadi apapun yang ditimpakan kepada kita pasti sempurna dan kita tidak layak kecewa. Kecewa dapat saja kita rasakan jika kita salah dalam menyikapinya. Yakinkanlah bahwa perhitungan Allah tidak semata-mata di dunia tetapi adalah persiapan menuju surga.

Rasulullah bersabda, “Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih disukai Allah daripada mukmin yang lemah walaupun dalam keduanya ada kebaikan”. Dengan sigma kekuatan yang lebih banyak, antara lain kuat fisik, kuat dompet, kuat mental dan ruhiyah; kita akan lebih dicintai Allah. Membangun kekuatan adalah sarana menjadi mukmin yang baik dalam menggapai kedudukan disisi Allah. Dalam surat Al-Anfal diajurkan untuk memiliki kekuatan, bukan untuk menindas tetapi untuk menggentarkan kekuatan lawan. Makin kita kuat, makin kita membuat orang lain terselamatkan dari mendzolimi orang.

Islam mengajarkan kekuatan sebagai bagian dari kebaikan seorang mukmin, kedekatan dengan Allah, dan juga dapat digunakan menolong orang dari kemungkaran. Jadi hal ini penting sekali. Hal yang membuat kita terpuruk seperti ini adalah karena kita lemah, antara lain ekonomi yang lemah yang membuat kita repot, ilmu yang lemah membuat kita mudah ditipu. Maka yang harus menjadi tren sekarang ini adalah membangun kekuatan. Kekuatan yang harus dimiliki adalah bermacam-macam. Kita mulai dahulu dari yang paling mudah yaitu kekuatan fisik. Harus extra konsentrasi dalam membangun kekuatan fisik ini kalau perlu konsultasi dengan dokter yang ahli.

Kita akan terasa memiliki kekuatan extra jika kita berusaha memperbaiki diri, mulai dengan ritme makan, olahraga, jam istirahat yang diperbaiki kualitasnya. Walaupun kekuatan fisik bukan satu-satunya yang terpenting tetapi jelas bahkan jika fisik kita kuat akan sangat berguna. Sebagai ilustrasi pedang Imam Ali di Turki sangat besar, lebih besar lagi dan bahkan lebih panjang pedangnya Imam Jafar As-Shoddiq, logikanya kalau tidak memiliki tangan yang kuat maka tidak akan mampu menggunakannya.

Manusia harus lebih kuat karena kalau fisik kita lebih kuat dan sehat insya Allah akan bisa berbuat lebih banyak. Kita kerahkan saja kepada Allah sekalipun kita diberi sakit itu urusan Allah yang penting tekadnya adalah ingin menjadi sehat dan kuat, ini akan menjadi tekad ibadah. Kalau ada seorang ibu-ibu yang membutuhkan bantuan dengan belanjaannya jika kita kuat fisik akan mudah menolongnya, ada orang yang didzolimi kita akan dapat menggetarkan lawan jika kita kuat.

TIDAK ada satu pun zat yang mampu mempermudah urusan kita kecuali Allah. Jika kesadaran itu telah tumbuh dalam hati seorang muslim, seharusnya ia tidak bisa lagi dilanda bimbang dan sedih dalam perjalanan hidupnya. Sebesar apapun masalah yang sedang dihadapi, ia tetap dengan tenang menghadapi masalah itu sambil berkata tegas, “Bagi Allah, tidak ada yang sulit.”

Di saat begitu banyak orang yang putus asa karena merasa beban hidupnya sudah terlampau berat, seorang muslim yang percaya pada ‘kun fa yakun’ nya Allah akan senantiasa tenang dalam menghadapi beban-beban berat dalam hidupnya. Ketika begitu banyak manusia yang frustasi karena permasalahan hidup yang makin kompleks, seorang muslim yang percaya pada Kuasa Allah tetap rileks dalam menyelesaikan masalah hidupnya setahap demi setahap.

“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.” (QS. Al-Baqarah: 286)

Alangkah tenangnya hidup kita ketika yakin bahwa Allah selalu bersama kita. Allah tida akan membiarkan hamba-hamba-Nya yang beriman hidup sengsara di dunia ini. Allah tidak mungkin memberikan beban atau masalah di atas kemampuan dan kapasitas makhluknya.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Karena Rencana Allah Pasti Indah"

Posting Komentar