Tujuan Diciptakannya Manusia

Tujuan Diciptakannya Manusia, Allah sebagai Tuhan Yang Maha Berkuasa, Yang Maha Mencipta, Yang Maha Mengadakan, Yang Maha Membentuk (makhluk), Yang Maha hidup, Yang Maha Berdiri sendiri dan Menegakkan (selain-Nya), Yang Maha Mengetahui, Yang Maha Mendengar, Yang Maha Melihat, Yang Maha Berbuat kebaikan, Yang Maha Memberi ni’mat, Yang Maha Mengawalkan dan Mengakhirkan, Yang Menyesatkan siapa yang Dia Kehendaki dan Memberi hidayah kepada siapa yang Dia Kehendaki, Yang Membahagiakan siapa saja yang Dia Kehendaki dan Menyengsarakan siapa saja yang Dia kehendaki.

Ketahuilah bahwa Tauhid yang merupakan tuntunan Nabi Ibrahim adalah anda beribadah kepada Allah semata dengan memurnikan peribadatan kepada-Nya, itulah yang diperintahkan Allah kepada seluruh umat manusia dan hanya untuk itu sebenarnya mereka diciptakan, sebagaimana firman Allah Ta’ala, “Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia melainkan untuk beribadah kepada-Ku (saja)” (QS. Adz-Dzaariyaat: 56).

Perintah Allah yang paling agung adalah tauhid, yaitu memurnikan ibadah untuk Allah semata, sedangkan larangan Allah yang paling besar adalah syirik, yaitu menyembah selain Allah di samping menyembah-Nya. Allah Ta’ala berfirman, “Sembahlah Allah dan janganlah kalian mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun” (QS. An-Nisa`: 36). Perintah Allah yang paling agung adalah tauhid dan larangan Allah yang paling besar adalah syirik.


Secara lengkap, ayat yang telah disebutkan di atas adalah sebagai berikut.
(36) “Sembahlah Allah dan janganlah kalian mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun. Dan berbuat baiklah kepada dua orangtua, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman dalam safar, ibnu sabil dan hamba sahaya kalian. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri.”

Dalam ayat ini, Allah Ta’ala menyebutkan perintah untuk menunaikan sepuluh hak, sehingga ayat ini dinamakan “Ayat tentang sepuluh hak,” sedangkan perintah penunaian hak yang pertama kali disebutkan adalah penunaian hak Allah Ta’ala, yaitu perintah untuk bertauhid dengan menyembah Allah saja dan larangan dari menyekutukan Allah (syirik). Hal ini menunjukkan bahwa tauhid adalah perintah Allah yang paling agung, sedangkan syirik adalah larangan Allah yang paling besar.

Syaikh Abdur Rahman Al-Qosimi rahimahullaah menjelaskan hal ini di dalam kitabnya Hasyiah Kitabit Tauhid bahwa ayat ini dinamakan ayat tentang sepuluh hak. Demikian itu karena ayat ini mengandung sepuluh hak. Ayat tersebut dimulai dengan perintah untuk bertauhid dan larangan dari menyekutukan Allah (syirik). Hal ini menunjukkan bahwa tauhid adalah kewajiban yang paling wajib dan syirik adalah keharaman yang paling besar.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Tujuan Diciptakannya Manusia"

Posting Komentar